Bench Marking 2014 #SASI2015 : Behind the scene

08.50

Agak gak etis juga sih ngepost travel blog waktu banyak yang kena bencana gini. Cuma karena ini udah deadline dan gue udah janji, jadi ya terserah Glenn Fredly aja. Untuk itu, buat yang baca tulisan ini, mari kita berdoa dulu buat temen-temen dan saudara-saudara kita yang terkena bencana apapun. Menurut kepercayaannya masing-masing, berdoa....... Mu....... Menurut kepercayaan kita masing-masing, berdoa dipersilah.............. Sekali lagi menurut kepercayaan yang dianut kita masing-masing, berdoa.................................. Mulai. *baca Al-Fatihah* “Al-Fatihah”. Berdoa selesai. May God always beside you, guys. Amin.
 
*tarik napas* Langsung aja, sebelum maut memisahkan kita. Gue mau cerita tentang sebuah cerita yang didalamnya menceritakan sebuah cerita tentang Study Tour. Dimana gue dan rombongan echinodermata #SASI2015 telah menamatkan 158 jam yang melelahkan itu. Semua kisah ini bermulai dari..........

Waktu itu bulan November, angin sama hujan lagi asyik duet bareng di langit dan join musuhan sama matahari. Di ruang kelas yang lagi rusuh sama gue yang lagi keliling mintain jajanan ke anak-anak, tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Angkatan kita Study Tour kapan? kemana?” Tanya seorang teman dari temannya Temon kepada Mas Lemon yang lagi makan melon. Gue langsung kepikiran, “Mampus, duit dari mana? Celengan Doraemon gue isinya cuma recehan dibawah seribuan, itu juga keisi cuma 0,5 cm dari 28 cm panjang celengan gue. Papah pasti gak bakal ngasih, uang kost aja nunggak 2 bulan, belum deespe. Mamah? Sibuk terus sama adek gue yang tiap ada mamang kleneng selalu jajan dan nanyain tempat tinggalnya dimana. Tuhan, ambil gue sekarang”. Rasanya, pengen jadi ‘burung’ aja, yang bebas kalo mau ‘ngapa-ngapain”.

Beberapa hari berikutnya, berita tentang rumor tentang tujuan acara pembunuhan uang saku anak kost secara perlahan itu semakin gencar terdengar. Mulai dari pengumuman di semua kelas XI, rapat buat nentuin tempat tujuan, sampe budget yang harus dikeluarkan. Setelah melewati perdebatan yang panjang, akhirnya terpilihlah beberapa tujuan yaitu Malang dan Bali. Perut gue mendadak sembelit ketika denger-denger budgetnya adalah sekitar satu jetian.. Anak kost seperti gue, semakin terancam. Hape gue yang kedua aja harga gocengan, sob.

Gimana engga? Sejeti itu uang saku gue selama satu bulan satu minggu. Dan itu harus direnggut sama malaikat penyabut nyawa acara yang banyak menguntungkan sekolah ini. Kalo gue ikut kegiatan ini, gimana nasib usus gue selama satu bulan kemudian? Pikiran gue semakin liar ketika ngeliat dompet yang lebih tipis dari tissue kering yang udah basah. “Apa gue harus ngerampok bank? Bobol ATM? Atau jadi tukang cuci piring restoran pantura? Atau bantu-bantu di laundry-an bawah kost-an? Gimana kalo mangkal di SC aja?” Astagfirullah, engga gue gak bakal ngelakuin yang terakhir kecuali bener-bener kepepet kalo ada gempa featuring tornado, cowok udah gak ada lagi di dunia ini dan bahan makanan udah di abisin zombie

Ngupil 5 kali sehari dan nafas tiap detik, gue lakuin demi mendapat jalan keluar dari masalah ini. Dengan bantuan debu pantura, gue berhasil menemukan korong titik terang. Jalan keluar satu satunya adalah *JENG JENG JENG* nabung. Ya, menuh-menuhin celengan gue sama sesuatu yang paling berfaedah di alam semesta ini selain iman dan shalat lima waktu. Uang. 


16 November 2013, hari itu gue udah mulai nabung. Dengan nominal 20.000/hari dan target satu juta sampe bulan januari atau hari H Study Tour. Bisa dibayangin, gue di kasih orang tua 200.000 dibagi 20.000 x 7 hari = 140.000. Uang saku gue cuma 60.000, itu termasuk makan, jajan dan uang buat keperluan lainnya. Gue harus hidup dengan uang 10.000 per harinya di tangan. Betapa kembang kempisnya perut gue 2 bulan mendatang. Makan cuma dua kali (pagi & malem), minum satu botol 600 ml harus habis sampe hari berikutnya, gak pernah jajan dan gak pernah ngemil, kecuali ngerampok jajanan punya temen.

“Kok lu bisa ada pikiran sampe segitunya sih? Orang tua kita juga pasti bakal ngusahain kali” Sampe kapan lu bakal bergantung dan berlindung sama ketek orang tua? Gue udah biasa hidup mandiri dari SD karena sering ditinggal dirumah sendirian kalo orang tua kerja, SMP aja gue udah ngekost. Gue ngerti gimana susahnya orang tua gue cari duit buat anak-anaknya. Ya belajar buat ngebantu meringankan beban orang tua gak dosa kali ya, kata guru olahraga gue sih “Belajar dadi wong tua”. Selain gue bisa nambahin uang saku, itung-itung bantu bayar ongkos juga.

Dari November kita beralih ke Desember... Dari November kita beralih ke Desember.... sodara... sodara... berhati-hatilah memilih gebetan... agar gebetan yang anda pilih... agar gebetan yang anda pilih... terbebas dari ikatan pelacuran. Astagfirullah. Nyambung lagi ke cerita, Desember ya. Gue gak tau duit tabungan gue selama ini di celengan udah berapa duit, yang jelas gue udah ngantongin 500ribu di dompet. Pencapaian yang luar binasah. *puk puk usus*

Panitia study tour udah keliling nagih-nagih pembayaran uang study tour dan gue mencoba hilang dari peredaran. Abis UAS dan pembagian raport, kita terjadwalkan untuk libur dulu selama dua minggu. Baru setelah tahun baru dan masuk seminggu, tanggal 16 kita berangkat. Tentunya gue gak ngerasain libur natal dan tahun baru itu, gue cuma bisa ngendon di rumah gak kemana-mana demi terjaganya kas negara.

H-1, gue udah kepikiran kemana-kemana. Karena emang kita mau kemana-mana. Ntar kita ngapain aja, ketemu tempat wisata apa aja, ketemu orang-orangnya kayak gimana, gue bakal belanja apa aja, bule di Kuta cupnya berapa dan pikiran-pikiran kotor lainnya. Dengan rasa bimbang, gelisah dan penuh harap, gue gemeteran waktu ngebobol celengan. Setelah gue itung ternyata ada 295ribu (sudah termasuk receh-receh), alhamdulillah. #arsihmemanghebat

Setelah ditambahin uang saku dari mamah dan papah tercinta, terkumpullah uang saku gue yang sangat lebih dari cukup. Dan nabung-nabung gue selama ini itu juga akhirnya buat uang saku gue sendiri juga, karena uang pembayaran study tour udah dibayarin bokap gue semua. Hehe. Moral value: gapapa udah nabung capek-capek dan akhirnya buat sendiri, daripada gak nabung sama sekali dan ngepet sana sini. Planning is more important than "kepepet" uncertain.

You Might Also Like

1 komentar

  1. KAMI AGEN RESMI NANO SPRAY MCI INDONESIA
    DATANG MENAWARKAN PRODUCK NANO SPRAY DAN BERGARANSI
    HUB/SMS : 0812 4143 9373
    PIN BB : 2B37C8E6
    ALAMAT KANTOR MCI SURABAYA : JL.NGAGEL JAYA INDAH BLOK C 65-67 ( LANTAI 2 )

    HARGA NANO SPRAY 2 RP 1.700.000
    HARGA BEUTY MAGIC STICK RP 1.400.000
    KALAU BELI 1 SET, NANO
    * Membuat wajah lebih awet muda
    * Mengencangkan kulit wajah
    * Menghaluskan kulit wajah
    * Mengurangi SPRAY 2 + MAGIC STICK HANYA RP 2.400.000

    MANFAAT MENGUNAKAN NANO SPRAY:

    * Mencegah penuaan dini
    * Menghilangkan jerawat
    * Melembabkan kulit
    * Membersihkan komedo
    * Mencerahkan wajah
    * Menyamarkan bekas luka
    * Menghilangkan flek flek hitam di wajah
    * Mengecilkan pori pori wajah

    MANFAAT MENGUNAKAN BEUTY MAGIC STICK

    *ksidasi dalam darah
    * Mengurangi kerutan di wajah
    * Mengurangi lemak dalam kulit

    CARA TRANKSAKSI:
    * Pembayaran melalui BANK/ATM,transfer ke rekening MANDIRI,BRI,BNI KE BENDAHARA MCI
    *BARANG LANSUNG DIKIRIM SETELAH BENDAHARA MCI KAMI SUDAH MENERIMA PEMBAYARAN DARI SIPEMESAN
    *BARANG YANG ANDA PESAN SEMUA PERANTARANYA BELUM TERMASUK ONGKIR KE ALAMAT ANDA MASING-MASING

    KETENTUAN:
    1. Harga yg tercantum sudah NET/PAS/MENTOK/FIX. (Yg nego sorry no respon)
    2. Bagi anda yang berada diluar Daerah Wilayah,Kota,Kab,Dan sekitarnya.
    3. Kami telah menyediakan Jasa pengantar barang melalaui via paket TIKI/JNE

    TUNGGU APALAGI YUKK BRUAANNN ORDER NANOSPRAY...


    ==========TRANSAKSI AMAN DAN TERPERCAYA=========

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images